Al-An'am - 6:46
قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِنۡ أَخَذَ ٱللَّهُ سَمۡعَكُمۡ وَأَبۡصَٰرَكُمۡ وَخَتَمَ عَلَىٰ قُلُوبِكُم مَّنۡ إِلَٰهٌ غَيۡرُ ٱللَّهِ يَأۡتِيكُم بِهِۗ ٱنظُرۡ كَيۡفَ نُصَرِّفُ ٱلۡأٓيَٰتِ ثُمَّ هُمۡ يَصۡدِفُونَ
Katakanlah (wahai Muhammad): "Bagaimana fikiran kamu, jika Allah melenyapkan pendengaran serta penglihatan kamu, dan Ia pula memeteraikan atas hati kamu? Siapakah Tuhan selain Allah yang berkuasa mengembalikannya kepada kamu?" Lihatlah bagaimana Kami berulang-ulang menerangkan tanda-tanda kebesaran Kami (dengan berbagai cara), dalam pada itu, mereka tetap juga berpaling - ingkar.
Tafsir Ibn Kathir
Allah Swt. berfirman kepada Rasul-Nya, bahawa katakanlah kepada mereka yang mendustakan dan ingkar kepada kekuasaan Allah Swt.:
Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan kalian.
Yakni Dia mencabutnya dari kamu sebagaimana Dia telah memberikannya kepada kamu, seperti yang disebutkan dalam firman lain:
Dialah Yang menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran dan penglihatan. (Al Mulk:23), hingga akhir ayat.
Dapat diinterpretasikan pula bahwa ungkapan ini mengandung makna larangan menggunakan pendengaran dan penglihatan menurut apa yang diperintahkan oleh syariat, karena pada firman selanjutnya disebutkan:
serta menutup hati kalian.
Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh firman-Nya:
atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan? (Yunus:31)
dan ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah menghalang-halangi antara manusia dan hatinya. (Al Anfaal:24)
Mengenai firman Allah Swt.:
...siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepada kalian?
Artinya, apakah ada seseorang selain Allah yang dapat mengembalikan hal itu kepada kalian, jika Allah mencabutnya dari kalian? Jelas tidak ada seorang pun yang mampu melakukannya selain Allah Swt. Karena itulah pada firman selanjutnya disebutkan:
Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperlihatkan tanda-tanda kebesaran (Kami).
Yakni Kami terangkan, Kami jelaskan, dan Kami tafsirkan tanda-tanda tersebut yang semuanya menunjukkan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan semua yang mereka sembah selain Allah adalah batil dan sesat.
kemudian mereka tetap berpaling (juga).
Yaitu sekalipun dengan adanya keterangan yang jelas itu, mereka tetap berpaling dari kebenaran dan menghalang-halangi manusia untuk mengikutinya.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahawa makna yasdifiina ialah menyimpang. Menurut Mujahid dan Qatadah adalah berpaling, sedangkan menurut As-Saddi menghambat (menghalang-halangi).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan