Dalam kitab Syamail Muhammadiyyah karya Imam At-Tirmidzi, terdapat beberapa riwayat yang menggambarkan senyuman Rasulullah saw . Berikut beberapa isi penting tentang senyuman beliau:
1. Senyuman Rasulullah saw Bersinar dan Menyenangkan
Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw tidak pernah tertawa berlebihan, tetapi lebih sering tersenyum. Senyumannya begitu indah sehingga disamakan dengan cahaya.
Dari Jabir bin Samurah radhiyallahu anhu, ia berkata:
Aku sering duduk bersama Rasulullah saw lebih dari seratus kali, dan para sahabat membaca syair di hadapannya serta mengenang sesuatu dari masa jahiliyah. Rasulullah saw hanya tersenyum. Senyuman beliau adalah yang paling indah.
(Sunan at-Tirmidzi, no. 3641)
2. Rasulullah saw Tersenyum Saat Menyampaikan Hikmah
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan:
Rasulullah saw adalah orang yang paling banyak tersenyum dan paling baik akhlaknya.
(Sunan at-Tirmidzi, no. 3641)
Beliau tersenyum sebagai bentuk kasih sayang dan kelembutan, bahkan ketika menegur atau menyampaikan sesuatu yang mendalam maknanya.
3. Senyuman sebagai Bentuk Kebahagiaan dan Rasa Syukur
Senyuman Rasulullah saw sering kali muncul ketika beliau mendengar kabar baik atau menyaksikan sesuatu yang membahagiakan.
Dalam hadits dari Kaab bin Malik radhiyallahu anhu tentang kisah taubatnya, ia berkata:
Ketika aku masuk menemui Rasulullah saw, wajah beliau berseri-seri dan beliau tersenyum kepadaku dengan senyuman yang indah.
(Sahih al-Bukhari, no. 4418)
4. Senyuman yang Tidak Berlebihan
Diriwayatkan oleh Abdullah bin al-Harits radhiyallahu anhu:
Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum dibanding Rasulullah saw
(Sunan at-Tirmidzi, no. 3641)
Namun, meskipun sering tersenyum, Rasulullah saw tidak pernah tertawa terbahak-bahak. Tertawanya hanya sampai sebatas tampak giginya.
Kesimpulan
Senyuman Rasulullah saw adalah cerminan kelembutan, kasih sayang, dan kebahagiaan yang menenangkan hati orang-orang di sekitarnya. Beliau tersenyum untuk menunjukkan keramahan, menyampaikan hikmah, serta sebagai tanda kegembiraan dan rasa syukur kepada Allah.
Semoga kita boleh meneladani senyuman beliau sebagai bentuk akhlak mulia.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan