Selasa, 27 November 2018

Mengetahui dan Menutup Pintu Masuk Syaitan

Said Hawwa dalam kitab Tazkiyah an-Nafs (ms 171-180) menerangkan pandangan Imam Ghazali melalui Ihya Ulumuddin berkaitan pintu syaitan.  Sesungguhnya syaitan memiliki cara dan jalan ketika mempengaruhi jiwa kecuali mereka yang dilindungi Allah SWT.  Syaitan datang ke dalam jiwa melalui celah naluri  (watak dan tabiat) dan syahwat manusia.  Syaitan tahu titik kelemahan manusia.  Mengusir syaitan tidak dapat dilakukan kevuali dengan tahu pintu masuknya.  Maka mengetahui pintu masuk syaitan itu adalah wajib.  Beberapa contoh pintu besar masuk syaitan adalah;

1. Marah dan syahwat:  Marah adalah bencana yang menimpa akal.  Jika tentera akal lema, syaitan akan menyerang.

2.  Dengki dan Tamak:  Ketamakan akan membuatkan manusia buta dan tuli.

3.  Kenyang dengan makanan:  Walaupun makanan itu halal, kekanyangan menguatkan berbagai syahwat yang merupakan senjata syaitan.  Bila kenyang, hilang rasa takut akan Allah,  hilang rasa kasih sayang sesama manusia, malas lakukan ketaatan, tidak mampu mendengar hikmah, dan tidak berkesan dalam menyampaikan nasihat.

4.  Suka berhias dengan pakaian, perabot dan rumah:  Syaitan sentiasa berusaha memujuk agar manusia dalam keadaan menunjuk-nunjuk dalam perhiasan dunia.

5.  Tamak terhadap manusia:  Syaitan sentiasa membisikkan agar menjadikannnya suka, cari uka, dan berhias di hadapan orang yang inginkannya dengan sikap riak dan menyamar seolah-olah orang itu adalah hebat pada pandangan mata orang.

6.  Tergesa-gesa dan tidak berhati-hati dalam pelbagai perkara:  Pada saat tergesa-gesa, syaitanmemasukkan kejahatannya tanpa disedari.

7.  Dirham, dinar dan pelbagai harta kekayaan:  Semua ini adalah makanan syaitan.

8.  Bakhil dan takut miskin:  Sikap ini mencegah manusia berinfak dan bersedekah lalu syaitan mengajak kumpul dan simpan harta.  Lahir sifat tamak.

9.  Fanatik terhadap mazhab dan hawa nafsu:  Sifat ini akan membinasakan para ahli ibadah dan orang-orang fasik sekalian. 

10.  Mengajak orang awam untuk memikirkan zat dan sifat Allah SWT:  Hal ini boleh menimbulkan keraguan terhadap dasar agama atau pelbagai khayalan yang tidak betul tentang Allah SWT hingga boleh terjerumus kepada kekafiran dan bidaah.

11.  Berprasangka buruk terhadap kaum muslimin:  Orang munafik mencari kekurangan dan kesalahan oranglain.  Bersikap lapang dada terhadap semua kaum muslimin. 

Ibn Qayyim Al Jauziyyah menyebutkan enam cara yang dilakukan oleh syaitan dalam menggoda manusia supaya tersesat:
1. Syaitan memujuk manusia agar mengingkari Allah atau menyekutukan-Nya. Jika tidak berhasil, dia beralih pada cara yang kedua.
2. Syaitan memujuk manusia agar melakukan bid’ah yang sesat. Jika manusia berpegang teguh pada Sunnah, setan beralih pada cara yang ketiga.
3. Syaitan menggoda manusia untuk melakukan dosa-dosa besar. Jika manusia terjaga dari dosa besar, setan beralih pada cara yang keempat.
4. Syaitan menggoda manusia untuk melakukan dosa-dosa kecil. Jika manusia terhindar dari dosa kecil, misalnya segera bertaubat ketika menyedari dosa kecil yang dilakukannya, syaitan segera beralih pada cara yang kelima.
5. Syaitan menggoda manusia dengan perbuatan yang tiada berguna. Manusia dipujuk untuk menghabiskan waktunya dengan perbuatan yang sia-sia sehingga meninggalkan perbuatan yang berguna.
6. Syaitan menggoda manusia agar sibuk dengan perkara-perkara yang baik tetapi mengabaikan perkara-perkara yang lebih baik. Contohnya, seseorang disibukkan dengan ibadah-ibadah sunnah tetapi mengabaikan ibadah fardhunya.
Godaan yang keenam sangat halus tetapi bahayanya amat besar. Karena itu, ia harus dicermati. Hal ini bukan berarti bahwa kita sebaiknya meremehkan ibadah-ibadah sunnah dan menganggapnya sebagai sesuatu yang dapat menghambat kemajuan Islam. 
Sumber: 
1. Said Hawwa (2015) Kitab Tazkiyah an-Nafs (terj) (ms 171-180):. Al Hidayah House of Publication:  Kuala Lumpur

2. Begini Cara Setan Menggoda Manusia (1)

https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2015/05/20/69999/begini-cara-setan-menggoda-manusia-1.html

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

TAKDIR, TANDA TERIMA KASIH, GANJARAN, ALAM BAQA

Allah berfirman dalam surah Ali-Imran - 3:145 وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ أَن تَمُوتَ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ كِتَٰبًا مُّؤَجَّلًاۗ وَمَ...