Rabu, 1 Disember 2021

DOSA SOMBONG

Dosa pertama yang diperbuat makhluk adalah dosa kesombongan. Makhluk itu ialah  iblis yang menolak perintah Allah SWT untuk melakukan sujud penghormatan kepada Nabi Adam AS. Alasannya kerana iblis diciptakan dari api, sementara Nabi Adam diciptakan dari tanah.

Iblis mendakwa, zat api lebih mulia dari pada zat tanah. Iblis berkata, “Ana khairun minhu khalaqtanii min naarin wa khlaqtahuu min thiin.” (QS Sad: 76) 
 
Allah SWT berfirman tentang kesombongan iblis tersebut, " ia enggan dan sombong karenanya ia menjadi kafir.” (QS al Baqarah: 34).  
 
Kesombongan adalah dosa yang paling Allah benci. Dalam hadis Qudsi Allah SWT berfirman, "kesombongan adalah selendangku, dan keperkasaan adalah pakaianku, siapa yang mau menandingiku salah satu dari keduanya, pasti akan Aku masukkan ia ke neraka.” (HR Abu Daud).  

 Sebuah deklarasi bahwa yang berhak sombong hanya Allah. Selain-Nya hanya makhluk yang tidak berdaya. Maka apapun kehebatan makhluk tidak lain hanyalah karunia-Nya. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, "tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada kesombongan sekalipun hanya sebesar atom).” (HR Muslim).   Dalam surah al-A’raf, dengan tegas Allah mengancam orang-orang yang sombong.  

Memang aktor dosa kesombongan pertama adalah iblis. Tetapi dalam perjalanannya, iblis tidak sampai ke tahap berani mengaku dirinya sebagai Tuhan.  Beberapa ayat telah pernyataan iblis yang mengatakan kepada Allah SWT "rabbi" (wahai Tuhanku) dan “fabiizzatika” (maka dengan keperkasaan-Mu). Ertrinya, iblis masih mengakui ketuhanan dan keperkasaan Allah SWT, sekalipun dalam perilakunya iblis membangkang kepada-Nya. 
 
 Justeru, puncak kesombongan itu ternyata diperbuat oleh manusia pengikut iblis. Dialah Fir’aun yang mendeklarasikan dirinya sebagai Tuhan. Fir’aun berkata, "aku tuhanmu yang paling tinggi.” (QS an-Nazi’at: 24). Padahal, di hadapan badai, pasukan belalang, kutu, katak, dan banjir darah yang Allah kirimkan kepadanya, Fir’aun tidak berdaya. Itu pun ia masih sombong. Karena itu Allah menghinakannya. 

Sumber diubah suai: 

          https://www.republika.id/posts/22602/jangan-sombong

 

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

PILIHANRAYA DAN KEBEBASAN BERSUARA

Tidak dapat dielakkan. Bila wakil rakyat meninggal dunia, kerusinya perlu diganti. Wakil rakyat sama ada Ahli Parlimen (AP)atau Ahli Dewan U...